Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

RESPONDING PAPER 2

RESPONDING PAPER 2 Perkembangan Agama Hindu dan Budha Di Indonesia A. Pasca Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia         Kerajaan Budha terakhir adalah Sriwijaya, awal kemunculan kerajaan ini masih belum diketahui secara jelas pada tahun berapa. Namun, banyak para ilmuwan yang menemukan bukti keberaaan kerajaan ini dari abad XIV. Menurut ahli arkeologi Amerika Bennet Bronson, mengemukakan suatu hipotesis bahwa Sriwijaya tidak mungkin terlerak disekitar sungai Musi karena situs-situs di situ hanya menunjukkan menunjukkan sisa permukiman dari abad XIVXVII. Kebanyakan data arkeologi menyatakan bahwa sekitar daerah Bukit Sigunang dan daerah pertemuan antara sungai Musi, Ogan, dan Kramasan, tidak terlalu jauh dari sebuah “Keraton diantara tahun 682-1082. Pakar arkeologi yang pertama kali memperkenalkan Sriwajaya ke dunia ilmu pengetahuan adalah George Coedes dalam telaahnya mengenai prasasti kota Kapur yang ditemukan di pulau Bangka pada tahun 1898.        Pada akhir abad ke 1

Profil Singkat PHDI & WALUBI

PHDI (Sumber :  phdi.or.id) Parisada Hindu Dharma Indonesia  (disingkat  PHDI ) adalah majelis organisasi umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial. PHDI yang awalnya bernama  Parisada Hindu Dharma Bali  ini didirikan di pada tahun 1959 untuk memperjuangkan agar agama Hindu menjadi agama yang diakui di Indonesia. Pada tahun 1964, nama organisasi ini diubah menjadi  Parisada Hindu Dharma Indonesia , yang mencerminkan upaya-upaya selanjutnya untuk mendefinisikan Hindu tidak hanya sebagai kepentingan Bali tetapi juga nasional.Pengurus Pusat PHDI berkedudukan di Jakarta. Tahun pembentukan : 1959 Jenis : Organisasi Tujuan : Keagamaan Hindu Kantor pusat : Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Wilayah layanan :  Indonesia Situs web : Official Website PHDI *Sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Parisada_Hindu_Dharma_Indonesia WALUBI (Sumber : www.walubi.or.id/red_baksos.html) Perwakilan Umat Buddha Indonesia  ( W

Sejarah Pura Tribhuana Agung

Sejarah Pura Tribhuana Agung (Sumber : Dokumentasi Pribadi) Asal Mula Pura Tribhuana Agung yakni Sebelum menjadi Pura Tri Bhuana Agung, tahun 1982 umat Hindu di Depok ini memperoleh tanah hibah dari Perumnas Cab. III seluas 1.000 meter Pembangunan pura ini dimulai tahun 1985 secara bertahap sesuai kemampuan umat pada Tanggal 8 Oktober 1994 diresmikan melalui Upacara Ngenteg Linggih. Arti dari Tribhuana Agung sendiri yaitu tiga Jalan untuk mencapai Moksa adalah Dharma atau kebenaran yang merupakan nafas Kehidupan, Pendekatan terhadap sang hyang widji wasa yaitu melakukan Pelatihan Rohani, dan Kesucian atau Puncak Moksa Dimana Manusia Berhasil Menyatu dengan Sang hyang Widhi (Tuhan). Secara Arsitektur Pura Tersebut Mengutamakan Kearifan Lokal Bali Struktur Tatanan Dalam Bangunan Tempat sang Hyang Widhi Wasa ada tiga tingkatan yaitu Tingkatan dasar berarti Bumi, tengah / badan bangunan adalah jalan mencapai Moksa dan Tingkatan teratas disebut Astana yang merupakan tempat

Sejarah Vihara Ratana Graha Pondok Cabe

 Sejarah Vihara Ratana Graha Pondok Cabe (Sumber Dokumentasi Pribadi) Asal Mula Vihara Ratana Graha Sebelumnya Adalah Kelenteng yang bernama Candra Meta yang kemudian tidak Ter-urus dan di jadikan Vihara dalam Asuhan Bikkhu Saddhaviro Mahathera Vihara ini adalah cabang Vihara ratana graha yang berada di grenville Jakarta Barat yang juga di ampu oleh Bikhhu Saddhaviro. Arti dari Vihara Ratana Graha sendiri adalah Permata yang Mulia (Mempunyai Nilai tinggi) Ratana Permata dan Graha adalah Mulia. Jika dulu Vihara ini Berupa kelenteng yang lebih berbau etnis tionghoa dengan tiga Peribadatan yaitu konfusianisme, taoisme dan Buddhisme maka Vihara Ratana Graha ini adalah tempat Untuk umat Buddha 16 Juni 2015 Vihara ini Resmi dibuka dan sampai saat ini Vihara Sudah ber umur kurang lebih 3 tahun sejak di jadikan Vihara. Ciri Khas Vihara Pada Umumnya sama   Namun dalam Vihara Ratana graha sendiri yang dalam asuhan Bikkhu   Saddhaviro memiliki ciri memadukan relief Kisah sang

Kumpulan E-Book Tentang Hindu dan Budha

1. Dwipayana jalan Suci Dharma (Sumber E-Book : https://www.tirtabhuana.com/free-e-book/) . 2. Catur Yoga "Empat Intisari Utama Shadana Dharma" (Sumber E-Book : https://www.tirtabhuana.com/free-e-book/) 3. Moksha Puncak Kesadaran diri dan Penyatuan Kosmik (Sumber E-Book : https://www.tirtabhuana.com/free-e-book/)   4. Lima Aturan Moralitas Buddhis (Sumber E-Book : http://www.bukudharma.com/indo1.php)   5. Anuruddha yang unggul dalam mata Dewa (Sumber E-Book : http://www.bukudharma.com/indo1.php)   6. Jadikan Nibbana sebagai Tujuanmu (Sumber E-Book : http://www.bukudharma.com/indo1.php)  

Kumpulan Video Tentang Hindu & Budha Di Indonesia

1. Tentang Upacara Melasti di bali sebelum hari raya Nyepi (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=LIgV1fnBnfQ) 2.  Prosesi Ngaben Massal Tuwus di Tabanan (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=NHnZQfiF224) 3. Upacara Pawiwahan Pernikahan Umat Hindu  (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=OOzLEtAAcCE) 4. Upacara Tipitaka dan Asalha Maha Puja (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=EK1j_H8pKmM) 5. Upacara Pemberkatan Pernikahan Dalam Agama Buddha (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=jRSkl-oTaa0&t=166s) 6. Upacara Kematian dalam Agama Buddha (Sumber Video : https://www.youtube.com/watch?v=NTfKSfmwdEY)

RESPONDING PAPER 9

RESPONDING PAPER 9 Ajaran Hindu Dharma Tentang Catur Marga a.        Pengertian Catur Marga dan tujuannya Catur Marga ialah 4 jalan atau cara mengamalkan veda dalam kehidupan dan bermasyarakat karena umat hindu tidak sama secara lahir batin maka ajaran ini sesuai dengan kmampuan umat yang menjalankannya. Terbagi menjadi 4 yakni. Tujuannya yaitu untuk menjaga. Tujuannya yakni mencapai kesempurnaan hidup lahir dan batin dengan cara menghubungkan diri melalui pemusatan pikiran kepada Tuhan. Dan juga mengamalkan ajaran veda dan mensejahterakan hidup. b.       Macam-macamnya Ø   Bhakti Marga yaitu cara mengamalkan veda dengan bhakti/sembahnyang baik kepada ciptaan Tuhan dan sayang kepada semua makhluk lainnya dengan cara sembahyang itu sudah mengamalkan Bhakti Marga Ø   Karma Marga yaitu cara mengamalkan veda dengan berbuat Dharma atau kebajikan seperti mendirkan tempat suci (pura) dan merawatnya, menolong orang yang kesusahan, melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga

RESPONDING PAPER 12

RESPONDING PAPER 12 UPACARA, KELAHIRAN, PERKAWINAN, DAN KEMATIAN DALAM AGAMA HINDU DAN BUDHA 1. Makna Kelahiran dan Upacaranya Manusa artinya manusia, Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas. Upacara Manusa Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dalam rangka pemeliharaan, pendidikan serta penyucian secara spiritual terhadap seseorang sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir kehidupan. Upacara manusa yadnya erat sekali hubungannya dengan  Catur Purusa Arta  yang artinya empat tingkatan atau jenjang dalam menjalani hidup ini. Bagian dari catur purusa arta adalah brahmacari ,  grehasta ,  wanaprasta , dan  bhiksuka . Dalam Jenjang-jenjang hidup inilah kita akan mengalami yang disebut manusia dalam agama tadi. Sebelum manusia itu dilahirkan dan masuk pada jenjang-jenjang kehidupan, Ada beberapa proses upacara Manusa Yadnya seperti : 1. Magedong- gedongan (Garbhadhana Samskara) Upacara ini dilaksanakan pada saat kandunga