Langsung ke konten utama

Peninggalan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

1. Peninggalan kerajaan hindu di indonesia


(Sumber : https://id.wikibooks.org/wiki/India_Kuno/Agama/Hindu/Wisnu)

Patung Wisnu 
Wishu merupakan salah satu dewa Hindu. Ia disebutkan dalam Rg Weda sebagai dewa cahaya dan matahari, namun orang mulai menyembah Wisnu sebagai dewa yang amat penting sejak sekitar 300 SM. Pada masa itu, orang mulai menganggap Wisnu layaknya energi matahari, ada di mana-mana, tak terlihat, kuat, dan bagian dari segalanya. Oleh karena itu Wisnu disembah sebagai dewa yang lebih kuat dari sebelumnya. Biasanya orang menyembah Wisnu dengan mempersembahkan bunga, dupa, maupun makanan, atau dengan berdoa maupun memainkan musik. Orang biasanya tidak memberikan kurban hewan. 


 (Sumber : http://rumahbelajaredelweiss.blogspot.com)

Agama Hindu mengenal adanya Tri Murti, yaitu :

1.  Dewa Brahma sebagai pencipta alam, 
2.  Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan 
3. Dewa Syiwa sebagai perusak alam.

Kitab agama Hindu adalah Weda. Di dalam tata kehidupan, masyarakat Hindu menganut tingkatan yang disebut kasta. Ada empat kasta, yaitu : 
1. kasta brahmana (kaum ahli agama), 
2. kasta ksatria (golongan raja dan bangsawan), 
3. kasta waisya (pedagang), dan 
4. kasta sudra (rakyat biasa dan budak).


 (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan)

Ciri Khas Candi Hindu
Berikut ini adalah ciri - ciri dari candi hindu beserta contoh candi :
1.      Pada pintu masuk candi terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah
2.      Candi berbentuk ramping.
3.    Biasanya berbentuk komplek candi, Candi utama berada di belakang candi perwara, contoh seperti   candi prambanan
4.      Adanya arca dewi trimurti.
5.      Terdapat bentuk ratna di puncaknya.
6.      Struktur candi dibagi menjadi 3 bagian bhurloka, bhuvarloka, dan svarloka.
7.      Umumnya adalah tempat pemakaman raja dan tempat penyembahan dewa.[1]


(Sumber : //Http//: Majapahit.WordPress//)

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini dibangun bertujuan untuk memperingati kematian Raja Jayanegara yang memiliki julukan Bajang Ratu atau raja muda. Menurut sejarah Candi Bajang Ratu, candi ini dibangun menyerupai gapura sekaligus sebagai salah satu pintu masuk istana Majapahit. Pada bagian bingkai ‘pintu’ terdapat relief cerita Ramayana dan pada ukiran kepala Kala atau pahatan di bagian atas pintu candi terukir relief singa. Hiasan singa juga menjadi pengapit anak tangga pada bagian tengah candi yang terbuat dari bata merah ini. Sementara atap meru candi memiliki ukiran matahari, sang simbol Kerajaan Majapahit.

2. Peninggalan Kerajaan Buddha Di Indonesia


(Sumber:http// Antariksa.Blogspot//)

Ciri-Ciri Candi Buddha
  • Candi-candi Buddha memiliki fungsi utama sebagai tempat pemujaan
  • Candi Buddha memiliki tiga struktur utama pada tubuhnya yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu
  • Pada umumnya Candi Buddha memiliki stupa di puncak candi
  • Pada Candi Buddha terdapat patung buddha
  • Candi utama berada di tengah candi- candi kecil seperti di candi borobudur
  • Pada Candi Buddha biasanya pada reliefnya memiliki cerita tersendiri
  • Candi Buddha memiliki bentuk tubuh yang lebih cenderung tambun
  • Pada pintu candi terdapat Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah dengan makara ganda di masing - masing sisi pintu


(http://www.informasi-pendidikan.com/2016/01/peninggalan-kerajaan-budha-di-indonesia.html)

Patung Budha Dalam Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik atau filsafat yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha.


(Sumber : http://sejarahlengkap.com/indonesia/kerajaan/peninggalan-kerajaan-sriwijaya)

 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya selanjutnya adalah Candi Muara Takus. Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia yang dikelilingi dengan tembok 74 x 74 meter terbuat dari batu putih ketinggian lebih kurang 80 cm. Candi ini sudah ada sejak jaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan menjadi salah satu pusat pemerintahan Kerajaan tersebut.[2]


[1] Ririn Darini. Sejarah Kebudayaan Indonesia Masa Hindu Budha. Pustaka obor Indonesia. Jakarta, 2015. Hlm. 35-36
[2] Hadiwijono, Harun. Agama Hindu dan Buddha. PT. BPK Gunung Mulia. Jakarta. 2010. Hlm. 97-101

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peta Jalur Pelayaran Antara India - Indonesia

( Sumber :https://www.detik.com//) (Sumber : https://www.wikipedia.org/) (Sumber:http://hinduismegue.blogspot.com/2012/11/sejarah-agama-hindu-periode-weda-zaman.html) (Sumber : https://www.antaranews.com) Melalui Jalur laut. Para penyebar agama dan budaya hindu – Buddha yang menggunakan jalur laut datang  ke Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para dagang yang biasa beraktivitas pada jalur India-Cina. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu Buddha, yaitu dari India menuju myamar, Thailand, semenanjung Malaya, kemudian ke Nusantara. Sementara itu, dari semenanjung Malaya ada yang terus ke Kamboja, Vietnam, cina, korea dan jepang. Di antara mereka ada yang lansung dari india menuju Indonesia dengan memanfaatkan bertiupnya angin muson barat.  Melalui jalur darat. Para penyebar agama dan budaya Hindu – Buddha yang menggunakan jalur darat mengikuti para pedagang melalui jalan sutra, dari India ke Tibet terus ke utara sampai den...

Seni Sastra Dari Masa Hindu-Buddha

SENI SASTRA DARI MASA HINDU – BUDDHA   >> http://jendelahindu-buddha.blogspot.com/2011/11/hasil-seni-sastra-dari-masa-hindhu.html Hasil sastra  berbentuk prosa atau puisi : 1.  Tutur pitutur (kitab keagamaan). Jawa dan Kejawen seolah tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kejawen bisa jadi merupakan suatu sampul atau kulit luar dari beberapa ajaran yang berkembang di Tanah Jawa, semasa zaman Hinduisme dan Budhisme.  Dalam perkembangannya, penyebaran Islam di Jawa juga dibungkus oleh ajaran-ajaran terdahulu, bahkan terkadang melibatkan aspek kejawen sebagai jalur penyeranta yang baik bagi penyebarannya. Walisongo memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa. Unsur-unsur dalam Islam berusaha ditanamkan dalam budaya-budaya Jawa, yaitu:             Pertunjukan wayang kulit, dendangan lagu-lagu jawa, ular-ular (patuah yang berupa filsafat), cerita-cerita kuno, hingga upaca...

Sejarah Pura Tribhuana Agung

Sejarah Pura Tribhuana Agung (Sumber : Dokumentasi Pribadi) Asal Mula Pura Tribhuana Agung yakni Sebelum menjadi Pura Tri Bhuana Agung, tahun 1982 umat Hindu di Depok ini memperoleh tanah hibah dari Perumnas Cab. III seluas 1.000 meter Pembangunan pura ini dimulai tahun 1985 secara bertahap sesuai kemampuan umat pada Tanggal 8 Oktober 1994 diresmikan melalui Upacara Ngenteg Linggih. Arti dari Tribhuana Agung sendiri yaitu tiga Jalan untuk mencapai Moksa adalah Dharma atau kebenaran yang merupakan nafas Kehidupan, Pendekatan terhadap sang hyang widji wasa yaitu melakukan Pelatihan Rohani, dan Kesucian atau Puncak Moksa Dimana Manusia Berhasil Menyatu dengan Sang hyang Widhi (Tuhan). Secara Arsitektur Pura Tersebut Mengutamakan Kearifan Lokal Bali Struktur Tatanan Dalam Bangunan Tempat sang Hyang Widhi Wasa ada tiga tingkatan yaitu Tingkatan dasar berarti Bumi, tengah / badan bangunan adalah jalan mencapai Moksa dan Tingkatan teratas disebut Astana yang merupakan tempat...